Blog Belantara

Ruang Diskusi Klaster Filantropi “Memperkuat Komitmen Filantropi dalam Mengarusutamakan Kegiatan Perubahan Iklim”

Belantara Foundation hadir sebagai fasilitator sekaligus sebagai pembicara dalam ruang diskusi Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi di program Seri Perubahan Iklim - Filantropi Indonesia pada Rabu (14/12/2022). Diwakili oleh Koordinator Program, Hamda Khairuzani, Belantara Foundation memaparkan pengalaman melakukan kolaborasi lintas sektoral dalam upaya restorasi lahan gambut yang terdegradasi di kawasan Giam Siak Kecil Bukit Batu, Riau. Dalam paparannya yang berjudul Mendorong Keterlibatan Filantropi Melalui Aksi Kolektif dalam Aksi Iklim Serta Overview Akses Pendanaan Iklim, kolaborasi lintas sektoral merupakan salah satu kunci dalam melibatkan seluruh pihak untuk saling membantu bahu-membahu mencapai SDGs.

 

Kolaborasi lintas sektoral merupakan suatu bentuk upaya dalam mengimplementasikan SDGs ke-17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Melalui program restorasi Forest Restoration Project: ~SDGs Together!~ Belantara berkolaborasi bersama sektor swasta yaitu APP Sinar Mas Jepang menginisiasi program restorasi lahan gambut di wilayah Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu, Riau. Program ini melakukan kegiatan penanaman dan juga monitoring secara berkala terhadap spesies pohon asli dan terancam punah di Hutan Sumatra yang telah mengalami degradasi lahan. Pada Pameran EcoPro dalam rangka SDGs Week 2022 yang dilaksanakan di Tokyo, Jepang, program ini secara umum dipublikasikan kepada masyarakat internasional khususnya masyarakat Jepang yang terdiri dari para pelajar, pegawai swasta dan hampir seluruh kalangan masyarakat lainnya. Publikasi ini diharapkan akan mengajak masyarakat internasional ikut dalam kegiatan filantropi dalam upaya pelestarian hutan.

 

Kerja kolaboratif sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan aksi iklim, banyak aktor dan peran yang akan terlibat, seperti penanaman yang kami lakukan di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil, banyak stakeholder yang terlibat, mulai dari yang mendukung teknis penanaman, suplai bibit, kampanye dan fundraising, dan fungsi lain yang mendukung keberhasilan kegiatan penanaman tentunya”, tutur Hamda.

 

Seri Perubahan Iklim merupakan suatu program yang dibangun untuk mengembangkan pengetahuan dasar seputar perubahan iklim, berbagai kebijakan yang mendukungnya, serta relevansinya dengan pekerjaan filantropi yang ada sebagai langkah awal untuk mendesain program Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi. Program ini diinisiasi oleh Filantropi Indonesia berkolaborasi bersama dengan Climateworks Centre dan Belantara Foundation di bawah Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi (KFLHK). Seri Pengetahuan Perubahan Iklim - Filantropi Indonesia memiliki tujuan untuk menyampaikan rangkaian program hingga Desember 2022 yang mencakup kegiatan lokakarya, pertemuan para pakar tentang isu-isu lintas sektoral iklim, dan rangkaian acara diskusi para anggota klaster. Seri Pengetahuan Perubahan Iklim ini sudah dilaksanakan selama tiga bulan berturut-turut pada bulan Oktober, November dan Desember dengan topik yang berbeda-beda.


Perubahan iklim merupakan suatu bentuk ancaman global. Dampak nyata dari perubahan iklim dapat menyebabkan kerusakan fisik pada infrastruktur serta mengakibatkan efek bola salju seperti bencana alam yaitu banjir, kekeringan, dan peningkatan suhu secara ekstrim. Pada sektor pertanian, petani bahkan terancam mengalami gagal panen lebih sering dari biasanya. Kondisi perubahan iklim ini secara langsung akan berdampak pada ketahanan pangan dunia dan mengancam eksistensi jutaan spesies dalam beberapa abad kedepan. Jika kamu tertarik untuk ikut gabung bersama dengan Klaster Lingkungan Hidup dan Konservasi Filantropi Indonesia, kamu dapat mengunjungi websitenya di https://filantropi.or.id/en/membership/member-registration.

Leave a Comment